Jumat, 10 Mei 2013

Psikotes Lagi Uhuy

"Si pinkyyyyy..." aku histeris melihat pensil mekanik berwarna pink kesayanganku tergeletak lemas di meja kecil di rumah.

Aku pikir pensil itu sudah menguap, karena sudah lama sekali tidak menampakkan dirinya. Ternyata dia masih sehat wal afiat dan berada di rumah. Wuih... Baik, kuceritakan sedikit ya tentang Pinky. Sudah kubilang tadi, kan? Pinky adalah pensil mekanik kesayanganku, dan sesuai dengan namanya, warnanya pink <3
Pinky telah menemaniku dalam beberapa kejadian penting dalam hidupku. Mulai dari kelas 3 SMK, Pinky menjadi peralatan tempur terbaik. Dia bahkan berjuang bersamaku menghadapi Ujian Nasional, Praktik Kerja Lapangan, Tes Uji Kompetensi, hingga psikotes melamar pekerjaan. Kami berjuang bersama dan alhamdulillah bisa melewatinya dengan baik :)

Entah sejak kapan, mungkin sekitar setahun lalu, sejak aku sibuk dengan pekerjaanku sebagai Analis Kimia di PT Paragon Technology & Innovation (Wardah Cosmetics). Iya, sejak saat itu banyak perubahan dalam hidupku, dan banyak penyesuaian yang harus kulakukan untuk menyeimbangkan segalanya. Aku jarang menggunakan alat tulis, terutama pensil mekanik. Dan sejak saat itu Pinky seolah tersingkir dari hidupku. *sigh*

Oke, kembali ke fokus.

Aku histeris bahagia ketika berhasil bertemu dengan Pinky kembali. Meskipun jarang digunakan, aku berniat mengajak Pinky ke Tangerang. Seperti yang kita tahu, pabrik Wardah berada di kota Tangerang, sedangkan rumahku berada di kota Bekasi. Ya, aku harus mengajak Pinky ke Tangerang karena dia memang pantas mendapatkannya. Ah, tapi sayang sekali karena terburu-buru, Pinky ketinggalan.

Beberapa hari kemudian, pada meeting pagi, salah seorang superior lab Research & Development (RnD) mengatakan bahwa akan dilakukan psikotes ulang untuk personil RnD. Waduh. Ternyata feelingku tepat sekali ingin mengajak Pinky ke sini. Tuh kaaan, kali ini penyesalan jadi berlipat ganda. Ternyata, penyesalan atas sesuatu yang tidak kita lakukan rasanya lebih menyakitkan ya. Well, it's just a pencil. Let's buy another one. Yap, sip, masalah selesai. Tapi tetep ajaaaa, untuk seorang remaja berhati lembut, yang menaruh perasaan lebih terhadap barang-barang spesial, ini urusan yang cukup serius.

Akhirnya, hari ini, Jumat, 10 Mei 2013, tes tersebut terlaksana.

Terakhir kali aku mengikuti tes psikotes adalah setahun lalu, ketika aku melamar kerja di perusahaan ini. Luar biasa sekarang rasanya aku telah duduk sebagai salah satu karyawatinya. Daaaan, tespun dimulai.

Seperti biasa, awalnya mengisi data diri, dan sisanya... ehm, maaf ga boleh diceritakan untuk khalayak umum nih :p Pokoknya tes psikotes sebagaimana umumnya deh. Yang jadi masalah adalah, betapa aku menyadari kemampuanku berbeda dengan setahun lalu. Ketika dulu aku bisa menyelesaikan soal tentang deret dan angka dengan mudah, kali ini terasa lebih sulit. Waktu tes jadi terasa berjalan lebih cepat, dan kemampuan menghitungku mendadak memalukan. Wajar sih, aku merasa otak tidak setajam dulu karena memang jarang diasah, kan?

The point is, aaaaah bete yeuh. Walaupun hasil psikotes ini tidak berpengaruh banyak. Bukan, aku bukan kecewa karena hasil psikotes, namun karena kemampuan otak yang jadi menurun ini. Ya Allah, harusnya otak ini digunakan lebih banyak untuk beramal biar ngga tumpul gini, ndaaah. Astaghfirullaaaah...

Ayo, semangat buat jadi lebih baik lagi :D


1 komentar: