Minggu, 19 Mei 2013

Sumilangeun... Beruntunglah kalian yang tidak merasakannya :D

Pertama kali mendengar istilah ini, beberapa tahun lalu. Dulu, saat masih SMA di Bogor, sering banget ngedenger temen-temen bilang,

"aduh... Sumbilangeun nih..."


Apa sih sumbilangeun?

Karena siswa di SMA saya, Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor itu ngga semuanya orang Sunda, banyak yang ngga ngerti apa arti dari istilah tersebut. Saya salah satu yang ngga ngerti. Pernah teman saya bertanya apa artinya sumbilangeun, dan hanya dijawab pendek, "sumbilangeun itu sakit perut." Oh. Bahasa sundanya sakit perut toh. Namun, setelah cukup lama, akhirnya saya berhasil mengetahui arti yang sebenarnya ketika seorang temen cowok saya, sepertinya dia lagi diare atau apa, pokoknya sakit perut. Terus karena bahasa sumbilangeun itu lagi ngetren, berteriaklah dia di kelas,

"aduh... sumbilangeun nih..."

Hampir semua anak langsung melirik tajam ke arahnya, dan kemudian tertawa terbahak-bahak. Hahahahaha... Dari situ saya pun baru tahu. Sumbilangeun adalah nyeri pada rahim pada saat seorang wanita sedang mengalami proses menstruasi alias haid, atau istilah dalam bahasa kedokteran itu  dysmenorrhea. Jadi sumbilangeun itu sakit perut pas lagi haid. Bukan sakit perut biasa. Haha. Kasian. Jadi sumbilangeun tuh itu toh.

Kalo pengertian sumbilangeun alias nyeri haid alias dismenorea dicari di literatur nih ya, "Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai wanita tersebut tidak dapat bekerja dan harus tidur. Nyeri bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah (Mansjoer, 2003)."

Oh gitu.

Kenapa sih bisa sumbilangeun?

Menstruasi itu kan karena dinding rahim meluruh karena tidak dibuahi yah. Nah, ketika dinding sel rahim itu meluruh, maka rahim pun berkontraksi dan itu sakit, sakit itulah yang disebut sumbilangeun. Katanya juga sumbilangeun dipengaruhi oleh hormon progesteron. Karena hormon ini mempengaruhi pergerakan rahim juga. Makanya saran dari mama cara menghilangkan sumbilangeun adalah dengan menikah :D (dulu ngga ngerti maksudnya gimana haha sekarang udah ngerti) Karena setelah seorang wanita hamil atau melahirkan, rahim akan meregang, dan ujung-ujung syaraf di rongga panggul dan sekitar rahim menjadi rusak. Sehingga tidak sesensitif dulu.

Jenis makanan yang dimakan juga mempengaruhi sumbilangeun. Pokoknya intinya mah, proses menstruasi itu sangat membutuhkan air dan magnesium dalam jumlah besar pada proses peluruhannya. Makanya banyak makan buah dan sayur supaya ngga sering sumbilangeun :D terus sering-sering olahraga juga biar tubuh ngga kaku. Banyak juga yang bilang, sumbilangeun tidak hanya dipengaruhi kondisi fisik, tapi juga sangat dipengaruhi oleh kondisi psikis seseorang. (Ngerasa banget kalo akhir-akhir ini lagi stress, makanya sumbilangeun yang dirasa paling parah seumur hidup -_-) Nah itu. Karena hormon progesteron memang sangat mempengaruhi mood, bikin kita tiba-tiba pengen marah, mudah galau dan gelisah. Semakin kita stress, produksi hormon progesteron juga akan semakin meningkat dan meningkat lagi.


Kayak apa sih rasanya sumbilangeun?

Duh jangan ditanya deh. Dulu saya juga pernah berpikir kayak gitu. Heran kenapa orang-orang suka kesakitan parah kalo sumbilangeun. Bahkan kakaknya temen saya ada yang sampe pingsan kalo sumbilangeun. Hee? Masa sih? Biasa aja ah saya mah padahal. Ini saya yang setrong, apa mereka yang lebay sih?

Kemudian akhirnya saya tahu kalo sumbilangeun yang dialami oleh setiap wanita itu berbeda-beda. Ngga sama setiap sakitnya. Makanya, beruntunglah kalian yang tidak pernah merasakan sumbilangeun. 19 tahun saya hidup di dunia ini, dan baru di usia ke-19 ini saya merasakan sumbilangeun yang luar biasa. Kayaknya karma nih sama pikiran saya sendiri jaman dulu. Bener deh. Jangaaaaan.

Segala posisi itu rasanya salah. Miring ke kiri, sakit. Miring ke kanan, sakit. Ngga miring, lebih sakit lagi. Guling-guling, agak berkurang sih sakitnya, tapi sampe kapan harus guling-guling di kasur -_-. Kaki di atas, sakit. Kaki di bawah, sakit. Kaki digulung, sakit. Ngga ada posisi yang benar-benar bisa meredakan sakit. Biasanya kalo udah kayak gini, minum air putih yang banyak, kalo bisa air hangat. Terus perutnya dibalur sesuatu yang panas, balsem, minyak kayu putih, minyak telon, apapun deh asal jangan minyak goreng. Kalo sakitnya udah bener-bener ngga tertahankan biasanya dibantu sama obat pereda rasa sakit. Tapi jangan sering-sering minum obat, nanti jadinya ketergantungan, ngga akan bisa kalo tanpa obat. Jangan sampe yaaaa ladies...


Bertahun-tahun kemudian, yaiu di 2013, baru tahu, katanya istilah yang benernya itu sumilangeun bukan sumbilangeun. Yah. Apapun namanya, pokoknya harus stay strong. 

Salam Hangat.
Yang lagi istirahat di kamar setelah 24 jam berperang melawan rasa sakit. Yang lagi sumbilangeun.

Indah Puspitasari
:)
 

1 komentar:

  1. You were like the sea breeze continued to blow every day there is no stopping, just like the feeling I to you, there will be no stopping until he picked me up.
    Obat Sumilangeun

    BalasHapus